2.1.
Pertumbuhan
penduduk
1.
Perkembangan
penduduk dunia
Pertumbhan penduduk merupakan salah
satu faktor yang penting dalam masalah social ekonomi umumnya dan masalah penduduk
khususnya. Misalkan dengan bertambah penduduk tidak dapat diimbangi dengan
pertambahan fasilitas, maka akan mennimbulkan masalah-masalah, contohnya angka
pengangguran akan bertambah tinggi, semakin meningkatnya angka kemiskinan,
banyak anak usia sekolah yang tidak tertampung sehingga timbul sebuah kejahatan
atau kriminalitas lain dalam hal tersebut.
Adapun perkembangan jumlah penduduk
dunia sejak tahun 1830 sampai sekarang dan perkiraan sampai tahuun 2006 adalah
sebagai berikut :
· Perkembangan penduduk dunia tahun
1830 – 2006
Tahun
|
Jumlah penduduk
|
Perkembangan pertahun
|
1830
|
1
milyard
|
-
|
1930
|
2
milyard
|
1%
|
1960
|
3
milyard
|
1,7%
|
1975
|
4
milyard
|
2,2%
|
1987
|
5
milyard
|
2%
|
1996
|
6
milyard
|
2%
|
2006
|
7
milyard
|
2%
|
Sumber : Iskandar , Does Sampurno Masalah
Pertambahan Penduduk di Indonesia
2.
Penggandaan
penduduk dunia
Setelah
melihat table diatas pertumbuhan semakin cepat dan akan terus bertambah,
tentunya itu sebanding dengan penggandaan penduduk
jangka waktunya pun makin singkat. Bertambah cepatnya penggandaan penduduk
tersebut dapat dilihat
pada table baerikut :
Tahun penggandaan |
Perkiraan penduduk dunia
|
Waktu
|
800
SM
|
5 juta
|
-
|
1650
tahun
|
500 juta
|
1500
|
1830
tahun
|
1 milyard
|
180
|
1930
tahun
|
2 milyard
|
100
|
1975 tahun
|
4 milyard
|
45
|
Sumber
: Ehrlich, Paul, R, et al, Human Ecology W.H. Freeman and Co San Fransisco.
Waktu
penggandaan penduduk dunia selanjutnya diperkirakan 35 tahun. Penambahan /
pertambahan penduduk di suatu daerah atau Negara pada dasarnya dipengaruhi oleh
faktor-faktor demografi , berikut adalah faktor-faktor demografi yang mempengaruhi pertambahan penduduk :
1)
Kematian
(Mortalitas)
2)
Kelahiran
(Ferilitas)
3)
Migrasi
Di
dalam pengukuran demografi ketiga faktor tersebut diukur dengan tingkat / rate.
Tingkat / rate itulah yang menyatukan dalam bentuk perbandingan. Biasanya
peerbandingan ini dinyatakan dalam tiap 100 penduduk.
3.
Tingkat kematian
Angka Kematian Kasar adalah
angka yang menunjukkan banyaknya kematian per 1000 penduduk pada pertengahan
tahun tertentu (Data Statistik Indonesia-Angka Kematian Kasar-Rumus), disuatu
wilayah tertentu. Ada pun rumusnya sebagai berikut :
Rumus:
Keterangan :
CDR = Crude Death Rate (Angka Kematian Kasar).
D = Jumlah kematian (death) pada tahun tertentu
P = Jumlah penduduk pada pertengahan tahun tertentu
K = Bilangan konstan 1000
CDR = Crude Death Rate (Angka Kematian Kasar).
D = Jumlah kematian (death) pada tahun tertentu
P = Jumlah penduduk pada pertengahan tahun tertentu
K = Bilangan konstan 1000
Umumnya data tersedia adalah ”jumlah penduduk pada
satu tahun tertentu” maka jumlah dapat sebagai pembagi. Kalau ada jumlah
penduduk dari 2 data dengan tahun berurutan, maka rata-rata kedua data tersebut
dapat dianggap sebagai penduduk tengah tahun.
Namun kelemahan dari cara menhitung kematian kasar
ialah tidak spesik hasilnya karena perhitungan tersebut menggunakan jumlah dari
keseluruhan penduduk, untuk hasil yang lebih positif digunakan Rumus tingkat
kematian khusus.
Angka
kematian khusus (Age Specific Death Rate/ASDR) yaitu angka yang
menunjukkan banyaknya kematian setiap 1.000 penduduk pada golongan umur
tertentu dalam waktu satu tahun. Rumusnya adalah jumlah kematian pada umur
tertentu dibagi dengan jumlah penduduk umur tertentu pada pertengahan tahun dan
dikalikan dengan konstanta yang biasanya bernilai 1000.
Rumus:
Keterangan :
ASDRx = Angka Kematian khusus
umur tertentu (x)
Dx = Jumlah Kematian pada umur
tertentu selama satu tahun
Px = Jumlah Penduduk pada umur
tertentu
K = Konstanta (1000)
4.
Angka kelahiran
Angka Kelahiran Kasar (Crude
Birth Rate/CBR) adalah angka yang menunjukkan banyaknya kelahiran pada
tahun tertentu per 1000 penduduk pada pertengahan tahun yang sama.
Angka kelahiran berguna untuk mengetahui
tingkat kelahiran yang terjadi di suatu daerah tertentu pada waktu tertentu. Angka
Kelahiran Kasar dihitung dengan membagi jumlah kelahiran pada tahun tertentu
(B) dengan jumlah penduduk pada pertengahan tahun yang sama (P)
Rumus :
B = Jumlah kelahiran
P = Jumlah penduduk
pada pertengahan tahun,P = (Po + P1)/2, Po =
jumlah penduduk pada awal tahun dan P1 = jumlah penduduk pada
akhir tahun.
Untuk menghitung angka kelahiran
disuatu daerag diperlukan Jumlah kelahiran dan jumlah penduduk pada pertengahan
tahun di suatu wilayah. Jika tidak dapat diketahui data mengenai jumlah
penduduk pada pertengahan tahun maka dapat digunakan data jumlah penduduk pada
tahun tertentu.
5.
Pengertian migrasi
Pada dasarnya migrasi adalah gejala gerak
horizontal untuk pindah tempat tinggal dan pindahnya tidak terlalu dekat,
melainkan melintasi batas administrasi, pindah ke unit administrasi lain
misalnya kelurahan, kabupaten, kota atau Negara, dengan kata lain migrasi
merupakan perpindahan penduduk dari satu unit geografis ke unit geografis
lainnya. Unit geografis dapat berarti suatu daerah administrasi.
Tapi migrasi yang dilakukan manusia dapat diartikan sebagai
perpindahan penduduk dengan tujuan untuk
menetap dari suatu tempat ke tempat lain melewati batas administratif (migrasi
internal) atau batas politik/negara (migrasi internasional). Dengan kata lain,
migrasi diartikan sebagai perpindahan yang relatif permanen dari suatu daerah
(negara) ke daerah (negara) lain
Manusia
yang malakukan migrasi mempunyai beberapa alan, Alasan yang
menyebabkan manusia / orang pelakukan aktifitas migrasi :
1) Alasan
Politik / Politis
Kondisi perpolitikan suatu daerah yang panas atau bergejolak akan membuat penduduk menjadi tidak betah atau kerasan tinggal di wilayah tersebut.
Kondisi perpolitikan suatu daerah yang panas atau bergejolak akan membuat penduduk menjadi tidak betah atau kerasan tinggal di wilayah tersebut.
2) Alasan
Sosial Kemasyarakatan
Adat-istiadat yang menjadi pedoman kebiasaan suatu daerah dapat menyebabkan seseorang harus bermigrasi ke tempat lain baik dengan paksaan maupun tidak. Seseorang yang dikucilkan dari suatu pemukiman akan dengan terpaksa melakukan kegiatan migrasi.
Adat-istiadat yang menjadi pedoman kebiasaan suatu daerah dapat menyebabkan seseorang harus bermigrasi ke tempat lain baik dengan paksaan maupun tidak. Seseorang yang dikucilkan dari suatu pemukiman akan dengan terpaksa melakukan kegiatan migrasi.
3) Alasan
Agama atau Kepercayaan
Adanya tekanan atau paksaan dari suatu ajaran agama untuk berpindah tempat dapat menyebabkan seseorang melakukan migrasi.
Adanya tekanan atau paksaan dari suatu ajaran agama untuk berpindah tempat dapat menyebabkan seseorang melakukan migrasi.
4) Alasan
Ekonomi
Biasanya orang miskin atau golongan bawah yang mencoba mencari peruntungan dengan melakukan migrasi ke kota. Atau bisa juga kebalikan di mana orang yang kaya pergi ke daerah untuk membangun atau berekspansi bisnis.
Biasanya orang miskin atau golongan bawah yang mencoba mencari peruntungan dengan melakukan migrasi ke kota. Atau bisa juga kebalikan di mana orang yang kaya pergi ke daerah untuk membangun atau berekspansi bisnis.
5) Alasan
lain
Contohnya seperti alasan pendidikan, alasan tuntutan pekerjaan, alasan keluarga, alasan cinta, dan lain sebagainya.
Contohnya seperti alasan pendidikan, alasan tuntutan pekerjaan, alasan keluarga, alasan cinta, dan lain sebagainya.
Macam-macam migrasi
Migrasi
yang dilakukan manusia banyak juga macamnya diantaranya adalah
1) Transmigrasi adalah suatu program
yang dibuat oleh pemerintah Indonesia untuk memindahkan penduduk dari suatu daerah yang padat penduduk (kota) ke daerah lain
(desa) di dalam wilayah Indonesia. Penduduk
yang melakukan transmigrasi disebut transmigran.
2) Imigrasi adalah perpindahan orang dari suatu negara-bangsa (nation-state)
ke negara lain, di mana ia bukan merupakan warga negara. Imigrasi
merujuk pada perpindahan untuk menetap permanen yang dilakukan oleh imigran, sedangkan turis dan pendatang untuk jangka waktu pendek tidak dianggap
imigran.. Imigrasi merujuk pada perpindahan untuk menetap permanen yang
dilakukan oleh imigran, sedangkan turis dan pendatang untuk jangka waktu pendek tidak dianggap
imigran. Walaupun demikian, migrasi pekerja musiman (umumnya untuk periode
kurang dari satu tahun) sering dianggap sebagai bentuk imigrasi. PBB memperkirakan ada sekitar 190 juta imigran internasional pada
tahun 2005, sekitar 3% dari populasi dunia. Sisanya tinggal di negara kelahiran mereka atau negara
penerusnya.
3) Emigrasi adalah tindakan
meninggalkan negara asal seseorang atau wilayah untuk menetap di negara lain.
Ini adalah sama seperti imigrasi tapi dari perspektif negara asal.
Gerakan manusia sebelum pembentukan batas-batas politik atau dalam satu negara,
disebut migrasi. Ada banyak alasan mengapa orang mungkin memilih untuk
beremigrasi. Beberapa adalah untuk alasan agama, kebebasan politik atau ekonomi
atau melarikan diri.
4) diaspora (bahasa Yunani kuno διασπορά, "penyebaran atau penaburan benih")
digunakan (tanpa huruf besar) untuk merujuk kepada bangsa atau penduduk etnis manapun yang terpaksa
atau terdorong untuk meninggalkan tanah air etnis tradisional mereka; penyebaran mereka di berbagai bagian lain dunia, dan
perkembangan yang dihasilkan karena penyebaran dan budaya mereka.
5) Pengungsi adalah seseorang
atau sekelompok orang yang meninggalkan suatu wilayah guna menghindari suatu
bencana atau musibah. Bencana ini dapat berbentuk banjir, tanah longsor, tsunami, kebakaran, dan lain sebagainya
yang diakibatkan oleh alam. Dapat pula bencana yang diakibatkan oleh ulah manusia secara langsung.
Misalnya perang, kebocoran nuklir, dan ledakan bom.
6) Kolonisasi mengacu pada mikroorganisme
yang tidak bereplikasi pada jaringan yang ditempatinya. Sedangkan
"infeksi" mengacu pada
keadaan di mana mikroorganisme bereplikasi dan jaringan menjadi terganggu.
Semua organisme multisel mengalami kolonisasi oleh organisme lain sampai dengan
tahap tertentu, yang umumnya bersifat mutualisme atau komensalisme. Contoh
yang bersifat mutualisme adalah spesies bakteri anaerobik yang mengkolonisasi kolon manusia, sedangkan yang komensalisme adalah beberapa spesies
staphylococcus pada kulit manusia. Jenis kolonisasi semacam itu tidak
digolongkan sebagai infeksi.
Proses
migrasi
Dengan adanya intervening (rintangan antara) maka timbul dua
proses migrasi yaitu:
1) Migrasi
bertahap, adalah sebuah
perpindahan penduduk yang dilakukan secara berangsur-angsur, dan secara bergantian.
2) Migrasi
langsung, adalah
perpindahan penduduk yang cara perpindahannya langsung dengan bersamaan.
Akibat
migrasi
Tentu migrasi yang dilakukan mempunyai dampakyang dapat
mempengaruhi sesuatu, berikut sesuatu yang dipengaruhi oleh migrasi yang
dilakukan oleh manusia,
1) Urbanisasi (migrasi dari desa kekota)
walaupun urutannya sangat kecil, namun dapat mempengaruhi pola distribusi
penduduk secara keseluruhan. Sebagai akibat penduduk yang rata-rata masih muda
tersebut memungkinkan pertumbuhan penduduk semakin pesat di kota.
2) Migrasi interregional di Indonesia kebanyakan dilaksanakan
oleh mereka yang berumur produktif dan kreatifitas tinggi. DKI Jakarta sebagai
akibat dari adanya migrasi ineregional pertumbuhannya menjadi sangat pesat.
3) Migrasi antar Negara di Indonesia adalah sangat
kecil dari hail sensus penduduk pada tahun 1971 samapai dengan 1980 migrasi
masuk hanya ada 0,61% dan migrasi keluar hanya sebesar 0,57% pertahun. Dari
sudut pandang sosiologi tidak ada perbedaan dasar antara migrasi nasional
dengan internasional. Dalam kedua peristiwa tersebut terjadi proses yang sama
mengenai pengambilan keputusan perubahan-milia dan penyesuaian social.
Aspek sosiologis migrasi adalah
adanya proses melepaskan diri dari suatu struktur social dan masuk kedalam
struktur social atau pada kultur yang lain dengan problematika penyesuaian yang
timbul dari padanya. Menurut Pallard komposisi pendudukditribusi statistic.
Sedangkan menurut Josepx Y Spengler dan Otis Douley Duncan komposisi penduduk
dapat diartikan sebagai gabungan frekuensi penyebaran cirri-ciri terukur atau
variable-variabel lain dari anggota-anggotanya. Berdasarkan dari dua pendapat
tersebut dapat disimpulkan bahwa komposisi penduduk merupakan pengelompokkan
daripada penduduk yang memiliki karakteristik tertentu. Komposisi menurut umur
dan jenis kelamin mempunya peranan yang sangat penting hanya dapat mengetahui :
· Pertumbuhan penduduk di suatu daerah
termasuk cepat atau lambat
· Rasio ketergantungan
· Jumlah wanita dalam jumlah produktif
· Jumlah tenaga kerja yang tersedia
· Berdasarkan tempat tinggal
· Berdasarkan piraaamida bentuk
6. Jenis
struktur penduduk
Komposisi penduduk adalah suatu Negara
yang mempunyai wilayah yang luas dan juga banyak penduduk didalam satu Negara
tersebut, dari penduduk tersebut banyaknya, akan dikelompokan pada
kriteria-kriteria tertentu
Biasanya dalam pengelompokan itu kriteria yang diambil kebanyakan adalah umur, jenis kelamin, mata pencaharian, dan tempat tinggal semua itu dikelompokkan demi tidak terjadi masalah-masalah sepele yang timbul dikarenakan terjadi karena hanya sebuah hal sepele
Biasanya dalam pengelompokan itu kriteria yang diambil kebanyakan adalah umur, jenis kelamin, mata pencaharian, dan tempat tinggal semua itu dikelompokkan demi tidak terjadi masalah-masalah sepele yang timbul dikarenakan terjadi karena hanya sebuah hal sepele
Dalam suatu keluarga ada kepala keluarga
yang mempunyai mata pencaharian sebagai pegawai negeri sipil yang mempunyai
gaji sebesar 3 juta rupiah dalm sebulan didalam suatu pengelompokan penduduk
kelurga ini termasuk keluaraga yang cukup mampu.
Didalam dunia ada 3 jenis struktur yang
dipakai dalam satu Negara atau wilayah yang dikelompokan berdasarkan umur
yaitu:
- Struktur
penduduk muda adalah
apabila suatu wilayah atau Negara sebagian besar panduduknya muda struktur ini
dimulai dengan umur 0-14 tahun.
- Struktur
penduduk dewasa
adalah apabila suatu wilayah atau Negara sebagian besar panduduknya dewasa
struktur ini dimulai dengan 15-64 tahun.
- Struktur
penduduk tua adalah
apabila suatu wilayah atau Negara sebagian besar panduduknya tua tidak
terdaftar lagi struktur ini dimulai dari 65 tahu keatas/senja.
Piramida penduduk stasioner, muda, tua
Untuk mengetahui dan mengontrol tingkat kelajuan penduduk
digunakan pira mida penduduk
Jenis-jenis piramida penduduk dibedakan menjadi 3, yaitu
piramida penduduk muda (ekspansive), piramida penduduk stasioner, dan piramida
penduduk tua (konstruktif).
1) Piramida Penduduk Muda (Expansive)
Suatu wilayah yang memiliki angka kelahiran yang tinggi dan angka kematian yang rendah sehingga daerah ini mengalami pertumbuhan penduduk yang cepat. Piramida ini dicirikan sebagian besar penduduk masuk dalam kelompok umur muda.
Contohnya adalah negara-negara yang sedang berkembang, misalnya Indonesia, Malaysia, Filipina, dan India.
Suatu wilayah yang memiliki angka kelahiran yang tinggi dan angka kematian yang rendah sehingga daerah ini mengalami pertumbuhan penduduk yang cepat. Piramida ini dicirikan sebagian besar penduduk masuk dalam kelompok umur muda.
Contohnya adalah negara-negara yang sedang berkembang, misalnya Indonesia, Malaysia, Filipina, dan India.
2) Piramida Penduduk
Stasioner
Suatu wilayah memiliki angka kelahiran dan angka kematian yang sama-sama rendah (seimbang). Contohnya adalah negara-negara Eropa Barat.
Suatu wilayah memiliki angka kelahiran dan angka kematian yang sama-sama rendah (seimbang). Contohnya adalah negara-negara Eropa Barat.
3) Piramida Penduduk Tua
(Constructive)
Suatu wilayah memiliki angka kelahiran yang menurun dengan cepat dan tingkat kematian yang rendah. Piramida ini juga dicirikan dengan jumlah kelompok umur muda lebih sedikit dibanding kelompok umur tua. Contohnya adalah negara-negara yang sudah maju, misalnya Amerika Serikat.
Suatu wilayah memiliki angka kelahiran yang menurun dengan cepat dan tingkat kematian yang rendah. Piramida ini juga dicirikan dengan jumlah kelompok umur muda lebih sedikit dibanding kelompok umur tua. Contohnya adalah negara-negara yang sudah maju, misalnya Amerika Serikat.
Rasio ketergantungan
Rasio beban ketergantungan (dependency ratio) adalah
perbandingan antara jumlah penduduk yang belum produktif (usia < 14 tahun)
dan tidak produktif (usia > 64 tahun) dengan jumlah penduduk produktif (usia
14 - 64 tahun).
Gabungan indikator rka dan rkl
menunjukkan total rasio ketergantungan penduduk usia tidak produktif pada
penduduk usia produktif. Indikator ini lebih dikenal dengan istilah rasio
ketergantungan (beban tanggungan)
Rumus :
Atau
RK = RKA + KRL
Sumber Data yang dapat digunakan :
- Sensus Penduduk (SP)
- Supas (Survei Penduduk Antar Sensus)
- Susenas (Survei Sosial Ekonomi Nasional)
- Sensus Penduduk (SP)
- Supas (Survei Penduduk Antar Sensus)
- Susenas (Survei Sosial Ekonomi Nasional)
Contoh
:
Pada tahun 1990 jumlah penduduk berumur di bawah 15 tahun dan 65 tahun ke atas berturut-turut adalah 65.690.343 jiwa dan 6.751.106 jiwa, sedangkan jumlah penduduk berumur 15 – 64 tahun ada sekitar 106.801.919 jiwa. Dari data tersebut dapat dihitung bahwa jumlah rka dengan rkl adalah 62 + 6 = 68 . Artinya ada sekitar 68 penduduk tidak produktif untuk setiap 100 penduduk usia produktif.
Pada tahun 1990 jumlah penduduk berumur di bawah 15 tahun dan 65 tahun ke atas berturut-turut adalah 65.690.343 jiwa dan 6.751.106 jiwa, sedangkan jumlah penduduk berumur 15 – 64 tahun ada sekitar 106.801.919 jiwa. Dari data tersebut dapat dihitung bahwa jumlah rka dengan rkl adalah 62 + 6 = 68 . Artinya ada sekitar 68 penduduk tidak produktif untuk setiap 100 penduduk usia produktif.
semakin
tinggi jumlah penduduk usia muda dan jompo makin besar rasio ketergantungan.
Sebagai ukuran rasio ketergantungan adalah sebagai berikut :
DR
< 62,33% (baik)
DR
> 62,33% (kurang baik)
Penggolongan
umur penduduk dalam kelompok produktif sangat berpengaruh dalam lapangan
penghidupan produktivitas kerjanya dalam lapangan produksi.
2.2
Kebudayaan dan kepribadian
1
Perkembangan kebudayaan di Indonesia
Jika kita berbicara tentang kebudayaan
bangsa Indonesia biasanya akan membanggakan candi Borobudur, Prambanan, musik
gamelan dan berbagai warisan budaya nenek moyang berabad-abad yang lalu. Jarang
yang menyebut karya-karya para seniman kontemporer. Mungkin benar juga, karena
kita belum bisa memamerkan dengan bangga hasil karya ke level dunia.
Begitu pula kebudayaan dan masyarakat
Indonesia pernah berkembang dengan pesatnya dimasa lampau, walaupun
perkembangannya akhir-akhir ini agak lumayan jauh tertinggal apabila jika
dibandingkan dengan negeri- negeri maju lainnya. Bagaimanapun kebudayaan yang
ada di negeri kita ini tidak pernah berhenti berkreasi, itu bisa diartikan
sebagai tanggapan baik masyarakat yang terus menjaga budaya dari perubahan dunia
luar maupun generasi pengganti.
Kebudayaan Indonesia walau beraneka
ragam, namun pada dasarnya terbentuk dan dipengaruhi oleh kebudayaan besar
lainnya seperti kebudayaan Tionghoa, kebudayaan India dan kebudayaan Arab.
Kebudayaan India terutama masuk dari penyebaran agama Hindu dan Buddha di
Nusantara jauh sebelum Indonesia terbentuk. Kerajaan-kerajaan yang bernafaskan
agama Hindu dan Budha sempat mendominasi Nusantara pada abad ke-5 Masehi
ditandai dengan berdirinya kerajaan tertua di Nusantara, Kutai, sampai pada
penghujung abad ke-15 Masehi.
Kebudayaan Tionghoa masuk dan mempengaruhi kebudayaan Indonesia karena interaksi perdagangan yang intensif antara pedagang-pedagang Tionghoa dan Nusantara (Sriwijaya). Selain itu, banyak pula yang masuk bersama perantau-perantau Tionghoa yang datang dari daerah selatan Tiongkok dan menetap di Nusantara. Mereka menetap dan menikahi penduduk lokal menghasilkan perpaduan kebudayaan Tionghoa dan lokal yang unik. Kebudayaan seperti inilah yang kemudian menjadi salah satu akar daripada kebudayaan lokal modern di Indonesia semisal kebudayaan Jawa dan Betawi.
Kebudayaan Tionghoa masuk dan mempengaruhi kebudayaan Indonesia karena interaksi perdagangan yang intensif antara pedagang-pedagang Tionghoa dan Nusantara (Sriwijaya). Selain itu, banyak pula yang masuk bersama perantau-perantau Tionghoa yang datang dari daerah selatan Tiongkok dan menetap di Nusantara. Mereka menetap dan menikahi penduduk lokal menghasilkan perpaduan kebudayaan Tionghoa dan lokal yang unik. Kebudayaan seperti inilah yang kemudian menjadi salah satu akar daripada kebudayaan lokal modern di Indonesia semisal kebudayaan Jawa dan Betawi.
Contoh
salah satu budaya Indonesia adalahBatik, batik merupakan kerajinan yang
memiliki nilai seni tinggi dan telah menjadi bagian dari budaya Indonesia
(khususnya Jawa) sejak lama. Perempuan-perempuan Jawa di masa lampau menjadikan
keterampilan mereka dalam membatik sebagai mata pencaharian, sehingga di masa
lalu pekerjaan membatik adalah pekerjaan eksklusif perempuan sampai
ditemukannya “Batik Cap” yang memungkinkan masuknya laki-laki ke dalam bidang
ini. Dan sekarang kita semua wajib berbagga karena batik adalah warisan budaya
Indonesia. Unesco , Lembaga Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang membawahi
masalah kebudayaan telah menyetujui batik sebagai warisan budaya tak benda yang
dihasilkan oleh Indonesia.
Dengan adanya peresmian Batik sebagai
budaya asli Indonesia, ini membuktikan bahwa perkembangan budaya di Indonesia
akhir-akhir ini semakin meningkat, oleh karena itu kita sebagai warga Negara
Indonesia dan yang mencintai budaya asli Indonesia sebaiknya kita terus
melestarikan budaya asli khas Indonesia. Jangan sampai budaya asli Indonesia
diakui oleh Negara lain dikarenakan oleh warga negara kita sendiri tidak mau
melestarikan budaya kita, dan itu adalah tugas kita sebagai generasi penerus
untuk melestarikan dan terus menganggkat budaya Indonesia ke mata dunia.
2
Kebudayaan Hindu, Budha, dan Islam
Kebudayaan Hindu Budha
Pada
abad ke-3 dan ke-4 agama Hindu masuk ke Indonesia, khususnya kepulau jawa.
Perpaduan dan akulturasi antara kebudayaan setempat dengan kebudayaan.
Hindu
yang berasal dari india itu berlangsung luwes dan mantap, sekitar abad ke-5
ajaran Budha masuk ke Indonesia. Khususnya kepulau jawa. Budhaisme dikatajan
lebih maju dibandingkan dengan Hinduisme.
Walaupun
demikian kedua agama itu berkembang di Indonesia secara berdampingan secara
damai. Diantara keduanya melahirkan karya-karya budaya yang bernilai tinggi
dalam segi bangunan/arsitektur, seni pahat, seni ukir, maupun seni sastra, dan
kebanyakan berkembang di pulau Jawa.
Kebudayaan Islam
Pada
abad ke-15 dan ke-16 agama Islam tellah di kembangkan di Indonesia, oleh para
pemuka-penuka Islam yang disebut wali Sanga, dan titik sentral penyebaranya
berada di pulau jawa. Dan masuknya agama Islam ke pulau jawa berlangsung secara
damai.
Pada
abad ke-15 kerajaan maritim Majapahit mulai surut, berkembanglah Negara-negara
pantai yang dapat merongsong kekuasaan dan kewibawaan Majapahit yang berpusat
pemerintahan di pedalaman. Dalam proses pengenbangan Negara-negara tersebut
yang dikendalikan oleh pedagang-pedagang kaya dan golongan bangsawan kota-kota
pelabuhan, nampaknya telah terpengaruh dan menganut agama Islam.
Agama
Islam berkembang pesat di Indonesia dan menjadi agama yang mendapat penganut
terbesar d seluruh Indinesia, tak dapat dipungkiri lagi, bahwa kebudayaan Islam
member saham yang besar bagi perkembangan kebudayaan dan kepribadian bangsa
Indonesia.
2.2.
Kebudayaan barat
Menjelaskan
kebudayaan barat
Unsur
kebudayaan barat jugalah yang turut mamberi warna dari kebudayaan Indonesia. Awal
kebudayaan barat masuk ke Negara Indonesia ketika penjajah masuk ke Indonesia,
terutama bangsa Belanda. Mulai dari penguasaan dan kekuasaan perusahaan dagang,
berlanjut dengan pemerintahan kolonialis belanda. Dalam kurun waktu itu juga,
dikota-kota pusat pemerintahan beerkembang dua lapis social.
- Lapisan
social yang terdiri dari kaum buruh
- Lapisan
social kaum pegawai
Dalam
lapisan sosial kedua inilah pendidikan barat mulai di berlakukan dI
sekolah-sekolah, sehingga menjadi syarat utama mencapai kenaikan kelas.
Akhirnya
masih disebut sebagai pengaruh budaya barat yang masuk kedalam Indonesia, ialah
agama katholik dan agam Kristen Protestan. Penyebaran ini dilakukan di
daerah-daerah yang belum pernah mengalami pengaruh agam Hindu, Budha atau
Islam. Karena sudah menjadi watak kepribadian orang timur umunya, bahwa
menerima setiap kebudayaan yang dating dari luar, kebudayaan yang dimilikinya
tidaklah diabaikan. Tetapi disesuaikan kebudayaan yang baru dengan kebudayaan
lama.
Sehubungan
dengan itu, penjelasan UUD ’45 memberikan rumusan tentang kebudayaan memberikan
rumusan tentang kebudayaan bangsa Indonesia adalah kebudayaan yang timbul
sebagai buah usaha budi rakyat Indonesia seluruhnya, termasuk kebudayaan lama
dan asli yang terdapat sebagai puncak-puncak kebudayaan di daerah-daerah di
seluruh Indonesia. Lebih lanjut, dalam penjelasan UUD ’45 itu juga ditunjukkan
kearah mana kebudayaan itu diarahkan, yaitu menuju kearah kemajuan adab budata
dan persatuan, dengan tidakmenolak bahan-bahan baru kebudayaan asing yang dapat
memperkembangkan atau memperkaya kebudayaab bangsa sendiri, serta mempertinggi
derajat kemanusiaan bangsa Indonesia.
Namun
itu belum sepenuhnya diterima merata sebagai pemilik nasional. Lebih jauh
dikatakan bahwa kebudayaan modern sekarang yang berpangkal pada ilmu, ekonomi,
dan kemajuan teknologi dengan ciri otonominya, juga kacau, sehingga merendahkan
martabat umat manusia.
Dalam
keadaan rawan seperti ini sesungguhnya sangat manguntungkan bagi pembangunan
kebudayaan Indonesia, yakni dengan Falsafah Pancasila. Pancasila sebagai
rumusan kepercayan kepada realitas, sesungguhnya sejalan dengan rumusan
humanisme baru yang tumbuh menjadi hasrat umum zaman mutakhir.
Sumber :
Ahmadi, H.Abu. Drs. ILMU SOSIAL DASAR (edisi
revisi). Rineka cipta. Semarang. 1988
8
oktober 2012
9
oktober 2012
0 komentar:
Posting Komentar