1. Ilmu Pengetahuan
1.1. Ilmu pengetahuan
Ilmu
pengetahuan (science) adalah pengetahuan (knowledge) yang tersusun dengan
sistematis dengan menggunakan kekuatan pemikiran. Pengetahuan mana selalu dapat
diperiksa dan ditelaah (dikontrol) dengan kritis oleh setiap orang lain yang
ingin mengetahuinya.
1.2. 4 hal sikap yang ilmiah
Tentu untuk memenuhi pernyataan diatas
diharuskan memiliki sikap yang ilmiah, dan berikut 4 hal sikap yang ilmiah,
1.2.1.
Tidak boleh ada perasaan yang bersifat pamrih.
1.2.2.
Harus selektif, artinya mengadakan pemilihan
terhadap problema yang dihadapi supaya didukung oleh fakta atau gejala, dan
mengadakan pemilihan terhadap hipotesis yang ada.
1.2.3.
Kepercayaan yang layak terhadap kenyataan yang
tak dapat diubah maupun terhadap indera dam budi yang digunakan untuk mencapai
ilmu.
1.2.4.
Merasa pasti atau benar bahwa setiap pendapat,
teori maupun aksioma terdahulu telah mencapai kepastian, namun masih terbuka
untuk dibuktikan kembali.
2. Teknologi
2.1. Pengertian teknologi
Para
sarjana dan orang ahli telah banyak memberikan pengertian tentang teknologi,
dan semuanya berbeda menurut sudut pandang masing-masing, menurut Walter
Buckingham yang dimaksud dengan teknologi adalah ilmu pengetahuan yang
diterapkan ke dalam seni industry serta oleh karnanya mencakup alat-alat yang
memungkinkan terlaksananya efisiensi tenaga kerja menurut keragaman
kemampuannya.
2.2. Ciri-ciri fenomena teknik pada masyarakat
Fenomena teknik pada masyarakat kini, menurut
Sastrapratedja (1980) memiliki ciri-ciri sebagia berikut :
2.2.1.
Rasionalistas,
artinya tindakan spontan oleh teknik diubah menjadi tindakan yang direncanakan
dengan perhitungan rasional.
2.2.2.
Artifisialitas,
artinya selalu membuat sesuatu yang buatan tidak alamiah.
2.2.3.
Otomatisme,
artinya dalam hal metode, organisasi dan rumusan dilaksanakan secara otomatis.
Demikian juga dengan teknik mampu mengeliminasikan kegiatan non teknis
menjadi kegiatan teknis.
2.2.4.
Teknik
berkembang pada suatu kebudayaan.
2.2.5.
Monisme,
artinya semua teknik bersatu, saling berinteraksi dan saling bergantung.
2.2.6.
Universalisme,
artinya teknik melampaui batas-batas kebudayaan dan ediologi, bahkan dapat
menguasai kebudayaan.
2.3. Ciri-ciri teknologi barat
2.3.1.
Bersifat
Intensif pada semua kegiatan manusia
2.3.2.
Cenderung
bergantung pada sifat ketergantungan
2.3.3.
Selalu
berpikir bahwa barat adalah pusat dari segala teknologi
3. Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Nilai
3.1. Pengertian ilmu pengetahuan, teknologi dan nilai
3.1.1.
Ilmu
Pengetahuan adalah pengetahuan yang teratur tentang pekerjaan hukum
sebab-akibat dalam suatu golongan masalah untuk mengenali kejadian tertentu
yang belum pernah dilihat atau dirasakan sebelumnya.
3.1.2.
Teknologi,
menurut Djoyohadikusumo (1994, 222) berkaitan erat dengan sains (science) dan
perekayasaan (engineering). Dengan kata lain, teknologi mengandung dua dimensi,
yaitu science dan engineering yang saling berkaitan satu sama lainnya untuk
mempermudah pekerjaan manusia.
3.1.3.
Nilai
adalah sesuatu yang berharga, bermutu, menunjukkan kualitas, dan berguna bagi
manusia. Sesuatu itu bernilai berarti sesuatu itu berharga atau berguna bagi
kehidupan manusia.
4. Kemiskinan
4.1. Pengertian kemiskinan
Kemiskinan pada
dasarnya merupakan salah satu bentuk problem yang muncul dalam kehidupan
masyarakat, khususnya masyarakat di Negara-negara yang sedang berkembang.
Istilah kemiskinan sebenarnya bukan merupakan suatu hal yang asing dalam
kehidupan kita. Kemiskinan yang dimaksud di sini adalah kemiskinan yang
ditinjau dari segi material (ekonomi).
Menurut Prof.
Dr. Emil Salim yang dimaksud dengan kemiskinan adalah merupakan suatu keadaan
yang dilukiskan sebagai kurangnya pendapatan untuk memenuhi kebutuhan hidup
yang pokok.
Atau dengan
istilah lain kemiskinan itu merupakan ketidakmampuan dalam memenuhi kebutuhan
pokok, sehingga mengalami keresahan, kesengsaraan atau kemelaratan dalam setiap
langkah hidupnya.
4.2. Ciri-ciri manusia yang hidup di bawah garis kemiskinan
4.2.1.
Tidak
memiliki factor-faktor produksi sendiri seperti tanah, modal, ketrampilan.
4.2.2.
Tidak
memiliki kemungkinan untuk memperoleh asset produksi dengan kekuatan sendiri,
seperti untuk memperoleh tanah garapan ataua modal usaha.
4.2.3.
Tingkat
pendidikan mereka rendah, tidak sampai taman SD.
4.2.4.
Kebanyakan
tinggal di desa sebagai pekerja bebas.
4.2.5.
Banyak
yang hidup di kota berusia muda, dan tidak mempunyai ketrampilan.
4.3. Fungsi kemiskinan
4.3.1.
Fungsi Ekonomi : penyediaan tenaga untuk
pekerjaan tertentu, menimbulkan dana sosial , membuat lapangan kerja baru dan
memanfaatkan pemulung dalam mengumpulkan barang bekas.
4.3.2.
Fungsi sosial : Menimbulkan rasa simpatik,
sehingga munculnya badan amal dan zakat untuk menolong kaum miskin yang ada.
4.3.3.
Fungsi cultural : Sumber inspirasi kebijaksanaan
teknokrat, sumber inspirasi sastawan dan memperkaya budaya saling mengayomi antar
sesama manusia.
4.3.4.
Fungsi politik : sebagai kaum yang merasakan
kinerja pemerintahan dalam perbaikan ekonomi, dan sebagai kaum yang mengkritik
jika perekonomian tidak mengalami perubahan.
Daftar
pustaka
Ahmadi,
H.Abu. Drs. ILMU SOSIAL DASAR (edisi revisi).
Rineka cipta. Semarang. 1988
11
Januari 2013
14 Januari 2013
0 komentar:
Posting Komentar