Lagi
musim yang tidak menentu seperti sekarang ini, tubuh kita akan mudah terserang
penyakit, dan kalau sudah begitu kita akan sering bersilaturahmi ke
klinik-klinik terdekat. :)
Lagi
pusing, pilek, demam, meriang, badan rasanya sakit, ngilu dan lain-lain.
waduuuuuuh.
. . .rasanya kalo begitu bakal susah kalo dsuruh keluar kamar, apalagi kalo
harus ke klinik, apalgi kalo kliniknya agak jauh dari rumah, apalgi kalo
ditambah cuaca sedang hujan, hwadoooooh. . . . .komplit bener, hehehe :)
kalo
udah begini paling cocok ya 'Dokter Pribadi', tinggal telpon maka dokter
tersebut akan datang, tapi apa ga mahal yah? yaa pasti lebih mahal lah sob
daripada kalo sob ke klinik dan harus menunggu bersama orang-orang yang sedang
sakit pulaa, hehehe
Trus
kalo duitnya terbatas, kapan dong sembuhnyaaaa?...... :)
tenang
sob, sekarang jaman sudah semakin canggih, banyak ide-ide cemerlang yang bisa digunakan
untuk mempermudah kita dalam melakukan kegiatan sehari-hari, banyak jalan
menuju roma :) eh? menuju sehat maksudnya :D
Pada
tanggal 27 oktober 2010, saya sedang menjelajah VOA indonesia saya menemukan judul
artikel yang cukup menarik Butuh
Dokter? Nyalakan Komputer Anda. dokternya ada di komputer atau gimanaa???
hehehe bukan... :D ini merupakan fasilitas untuk berkonsultasi kepada dokter
tampa harus datang keklinik, jadi kita tidak perlu mengeluarkan biaya transport
menuju klinik, meluangkan waktu karna mengetri, dan ekstra sabar untuk menunggu
antrian sambil menahan rasa sakit. layanan 'dokter virtual' ini hanya bermodal
koneksi internet dan Skype. sangat praktis bukan ? :) tapi apakah efektif?
Ben
Green, seorang dokter dari Unit Gawat Darurat Franciscan Virtual di Tacoma,
Washington, menemui pasien setiap hari melalui telekonferensi video. Dengan
video chat, Dr. Freen dapat memeriksa pasien layaknya mereka berada di ruangan
yang sama.
Green mengatakan 75 persen dari pasiennya dapat disembuhkan tanpa ia harus bertemu dengan mereka secara langsung.
Green mengatakan 75 persen dari pasiennya dapat disembuhkan tanpa ia harus bertemu dengan mereka secara langsung.
gimanaa
hayooo? cukup efektif bukan? :) apakah biayanya murah?
Menurut
uraian dari VOA Indonesia pasien membayar Franciscan Health System 35 dolar per
sesi virtual. Ini lebih murah daripada mengunjungi ruang darurat di rumah
sakit, tempat praktek dokter atau klinik darurat.
Tak hanya lebih murah, mengunjungi "dokter virtual" juga praktis.
"Saya mau membayar dua kali lipat untuk kenyamanan tak harus menghabiskan banyak waktu di ruang tunggu dokter dan terkena kuman pasien-pasien lain yang juga sakit," katanya.
Franciscan, yang juga mengelola rumah sakit, klinik dan panti jompo, bekerja sama dengan perusahaan telekomunikasi kesehatan Carena. Carena adalah satu perusahaan yang mengkhususkan diri pada pelayanan ini di Amerika.
Tak hanya lebih murah, mengunjungi "dokter virtual" juga praktis.
"Saya mau membayar dua kali lipat untuk kenyamanan tak harus menghabiskan banyak waktu di ruang tunggu dokter dan terkena kuman pasien-pasien lain yang juga sakit," katanya.
Franciscan, yang juga mengelola rumah sakit, klinik dan panti jompo, bekerja sama dengan perusahaan telekomunikasi kesehatan Carena. Carena adalah satu perusahaan yang mengkhususkan diri pada pelayanan ini di Amerika.
Tapi
menurut saya ide dokter virtual ini juga bisa mengundang resiko, diantaranya
penipuan, jadi memang sudah semestinya dikelola oleh lembaga seperti rumah
sakit yang bisa menjamin dokter-dokter yang bekerja disitu memang dokter yang
kompeten dan ahli tentunya, dan tidak ketinggalan baik lembaga yang menaungi
dokter-dokter tersebut maupun dokternya pun harus mengantongi surat ijin dari
pemerintah.
ide
ini sangat bagus, dan sepertinya Indonesia bisa menirunya, karena dilihat dari
luas negara yang sangat luas dan terdiri dari beberapa pulau, banyak saudara
kita yang rumahnya jauh dari rumah sakit, atau klinik kesehatan setempat, dan
hal itu tentu akan memperparah penyakit yang dideritanya, dengan pemanfaatan
teknologi yang baik ini dapat mendukung kesehatan nasional.
mungkin
bisa dengan cara penyediaan komputer di balai desa, atau kecamatan ataupun
kelurahan seperti warnet namun dikhususkan untuk konsultasi kesehatan. namun,
jika hal ini menjadi kenyataan di negara kita, pemerintah harus memprhatikan
setiap detail yang ada karena salah-salah malah akan jadi sumber pencari nafkah
para orang yang tidak bertanggung jawab, hehehehehe :)
0 komentar:
Posting Komentar